Tag Archives: Manchester United

https://beritabola.it.com

“Ruben Amorim Siapkan Jurus Khusus untuk Kembalikan Ketajaman Hojlund”

Manchester United tengah berada dalam fase sulit di kompetisi Liga Inggris, dengan produktivitas gol yang sangat minim. Dalam empat laga terakhir, mereka hanya mampu mencetak satu gol, bahkan tercatat tidak mencetak gol sama sekali dalam 13 pertandingan musim ini. Meski begitu, performa Setan Merah di ajang Liga Europa justru menunjukkan hasil berbeda. Dalam dua fase gugur menghadapi Real Sociedad dan Olympique Lyon, total 12 gol berhasil mereka cetak. Ujian berikutnya adalah menghadapi Athletic Bilbao di babak semifinal, tim yang punya motivasi besar karena final akan digelar di kandang mereka sendiri.

Di tengah situasi pelik ini, perhatian besar tertuju pada Rasmus Hojlund. Striker muda tersebut sedang mengalami penurunan performa drastis, hanya mampu mencetak satu gol dalam 28 penampilannya terakhir. Penampilan buruk saat menghadapi Wolves semakin memperburuk kondisinya, terlebih ia merasa tak mendapat cukup dukungan dari lini tengah. Menyikapi hal ini, pelatih Ruben Amorim merancang strategi khusus yang fokus pada sesi latihan intensif dan penggunaan materi visual untuk menajamkan kembali insting mencetak gol Hojlund.

Amorim menegaskan bahwa kegagalan mencetak gol adalah tanggung jawab kolektif tim, bukan hanya beban Hojlund semata. Beberapa peluang emas juga banyak disia-siakan oleh pemain lain. Namun, dengan statusnya sebagai penyerang utama dan rencana manajemen mendatangkan striker baru musim depan, pertandingan melawan Bournemouth serta laga penting di Liga Europa akan jadi penentu nasib Hojlund di skuad utama.

Keajaiban Old Trafford: Manchester United Bangkit dan Lolos Dramatis ke Semifinal Liga Europa

Di menit ke-109, saat Alexandre Lacazette mencetak gol untuk Olympique Lyonnais, seolah perjalanan Manchester United di Liga Europa musim ini harus berakhir. Tim yang tertinggal 4-2 di leg kedua perempat final, dengan agregat 6-4 untuk Lyon, membuat ribuan suporter mulai meninggalkan Old Trafford. Saat itu, banyak yang merasa harapan United sudah pupus, apalagi dengan hanya menyisakan 11 menit tersisa. Rio Ferdinand, yang menjadi komentator, bahkan menyebutkan, “United butuh lebih dari sekadar keajaiban.”

Namun, di lapangan justru terjadi kejutan. Bruno Fernandes kembali menunjukkan kualitasnya sebagai penggerak tim. Pemain Portugal itu sukses mengeksekusi penalti setelah Casemiro dilanggar di kotak penalti, mengubah skor menjadi 4-3 dengan enam menit tersisa. Gol tersebut membangkitkan semangat juang para pemain dan membuat mereka semakin bersemangat mengejar ketertinggalan.

Ketika pertandingan hampir berakhir di menit ke-120, pemain muda Kobbie Mainoo mencetak gol spektakuler. Menerobos pertahanan Lyon, Mainoo melepaskan tendangan melengkung yang menggetarkan jala gawang, menyamakan agregat dan membawa pertandingan ke babak adu penalti.

Dalam adu penalti, Harry Maguire, yang sering mendapat kritik, justru menjadi pahlawan dengan mencetak gol sundulan yang membawa United unggul 5-4. Gol ini memastikan mereka lolos ke semifinal Liga Europa, dengan perayaan gemuruh dari suporter yang sebelumnya hampir meninggalkan stadion. Seperti yang diungkapkan Rio Ferdinand, “Saya belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya. Itu sungguh di luar nalar.”

Premier League Pekan ke-33: Perebutan Poin Panas dari Zona Degradasi hingga Perebutan Gelar

Pekan ke-33 Liga Inggris siap memanaskan persaingan mulai Sabtu (19/4) hingga Selasa (22/4), menyajikan duel-duel krusial baik dalam perebutan gelar juara maupun upaya tim bertahan di papan bawah. Salah satu laga yang mencuri perhatian adalah pertemuan antara Leicester City dan Liverpool di Stadion King Power, Minggu (20/4) pukul 22.30 WIB. Leicester yang kini masih terjebak di zona degradasi, dalam kondisi terpuruk usai hanya meraih satu poin dari sembilan laga terakhir. Tim asuhan Ruud van Nistelrooy juga membawa rekor buruk saat berhadapan dengan Liverpool, di mana kemenangan terakhir mereka atas The Reds terjadi pada musim 2021.

Di sisi lain, Liverpool datang dengan kepercayaan diri tinggi dan ambisi besar untuk mengunci gelar Premier League secepat mungkin. Dengan kondisi skuad yang hampir penuh, kecuali absennya Joe Gomez karena cedera hamstring, The Reds diperkirakan tampil dengan kekuatan penuh. Sementara itu, Manchester United akan menjamu Wolves di Old Trafford, Minggu pukul 20.00 WIB. Setan Merah tengah dalam performa bagus usai lolos ke semifinal Liga Europa, dan kini mengincar kemenangan demi menjaga posisi mereka di empat besar.

Wolves juga bukan lawan yang bisa diremehkan. Tim asuhan Ruben Amorim baru saja mencatat empat kemenangan beruntun dan berhasil menjauh dari zona degradasi, kini duduk di posisi ke-16. Persaingan ketat pun dijanjikan sepanjang pekan ini dengan sederet pertandingan lainnya termasuk duel seru Arsenal kontra Ipswich Town serta Aston Villa menghadapi Newcastle.

Onana di Ujung Tanduk, Manchester United Bidik Empat Kiper Baru untuk Musim Panas

Masa depan Andre Onana di Manchester United semakin tak menentu seiring performanya yang terus menurun. Dalam beberapa pertandingan terakhir musim ini, pelatih Ruben Amorim memberikan kesempatan bermain kepada Onana, namun hasilnya belum menggembirakan. Kiper asal Kamerun tersebut bahkan absen dalam laga melawan Newcastle, di mana United menelan kekalahan telak 4-1 dan dipastikan mencatatkan rekor poin terendah sepanjang sejarah mereka di Premier League. Blunder fatal Onana saat menghadapi Lyon di Liga Europa pun memperkeruh situasi, memperbesar peluang pergantian posisi penjaga gawang utama musim depan.

Manchester United kini mulai memfokuskan bursa transfer musim panas untuk mencari pengganti Onana. Kiper cadangan Altay Bayindir diprediksi akan hengkang karena minimnya menit bermain. Klub kabarnya ingin mendatangkan kiper muda, sejalan dengan strategi transfer baru mereka. Penampilan Onana di sisa musim ini akan sangat menentukan apakah dirinya tetap dipertahankan atau tidak. Sejak bergabung, ia telah mencatat delapan kesalahan yang berujung gol—angka tertinggi di antara kiper Liga Inggris.

Situasi ini memicu munculnya beberapa nama sebagai calon pengganti, seperti Zion Suzuki, Diogo Costa, Bart Verbruggen, dan Mike Maignan. Sementara itu, kemungkinan kembalinya David De Gea ke Old Trafford hampir tertutup karena ia akan segera memperpanjang kontraknya bersama Fiorentina. Performa tim secara keseluruhan yang tak memuaskan juga membuat Amorim mempertimbangkan perombakan besar-besaran di skuadnya. Para pemain harus membuktikan diri di sisa musim jika ingin tetap menjadi bagian dari Manchester United musim depan.

Onana Blunder Lagi, MU Incar Kiper Belanda sebagai Solusi Musim Depan

Manchester United kembali dibuat pusing dengan performa Andre Onana. Penjaga gawang asal Kamerun tersebut menjadi sorotan setelah membuat dua kesalahan fatal yang berujung pada kebobolan saat menghadapi Olympique Lyon di Liga Europa. Pertandingan yang berlangsung sengit itu akhirnya berakhir dengan skor 2-2. Salah satu gol Lyon yang dicetak oleh Rayan Cherki di menit akhir terasa sangat menyakitkan karena menggagalkan kemenangan MU yang sudah di depan mata.

Blunder tersebut semakin menambah daftar panjang kesalahan Onana sejak berseragam Setan Merah. Dalam dua musim terakhir, ia tercatat telah melakukan sembilan kesalahan fatal yang berujung gol ke gawang MU. Kritik terhadapnya pun kian tajam, apalagi setelah komentar pedas Nemanja Matic yang menyebut Onana sebagai kiper terburuk sepanjang sejarah Manchester United. Pernyataan tersebut dilontarkan Matic hanya beberapa hari sebelum laga kontra Lyon digelar.

Situasi ini membuat manajemen MU dan pelatih Ruben Amorim mulai mempertimbangkan opsi untuk mengganti Onana pada bursa transfer musim panas 2025. Salah satu nama yang muncul sebagai kandidat kuat adalah Bart Verbruggen, kiper utama Brighton and Hove Albion dan tim nasional Belanda. Verbruggen tampil konsisten musim ini, mencatat delapan clean sheet dari 33 laga. Namun, Brighton tak akan melepasnya dengan mudah. Dengan nilai pasar mencapai 60 juta poundsterling dan kontrak hingga 2028, MU harus bersaing ketat dengan Barcelona dan Bayern Munchen untuk mendapatkan jasanya.

Meski tantangan besar menghadang, MU punya sejarah manis dengan kiper asal Belanda. Keberhasilan mereka bersama Edwin van der Sar menjadi bukti bahwa penjaga gawang Negeri Kincir Angin bisa menjadi solusi jangka panjang.

Judul: Kim Sang-sik Ditunjuk Latih ASEAN All-Stars Hadapi Manchester United, Misi Besar dari Asia Tenggara

Pelatih tim nasional Vietnam, Kim Sang-sik, secara resmi ditunjuk oleh Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) untuk menjadi pelatih tim ASEAN All-Stars dalam laga persahabatan melawan Manchester United. Pertandingan ini akan berlangsung pada 28 Mei 2025 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Malaysia, dan menjadi sorotan besar tidak hanya karena menghadirkan klub besar asal Inggris, tetapi juga karena menjadi simbol kebersamaan dan kekuatan kawasan Asia Tenggara dalam dunia sepak bola.

AFF menyatakan bahwa pertandingan ini bukan sekadar laga uji coba biasa, melainkan ajang unjuk kekuatan, persatuan, dan semangat regional melalui olahraga. Penunjukan Kim Sang-sik tak lepas dari keberhasilannya membawa Vietnam menjuarai ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024 tanpa kekalahan. Karier kepelatihan Kim yang dibangun atas dasar integritas, kedisiplinan, dan strategi yang matang menjadi alasan utama AFF mempercayakan posisi ini kepadanya.

Dalam pernyataannya, Kim menyebut dirinya merasa sangat terhormat bisa memimpin para pemain terbaik dari 12 negara anggota AFF. Ia memandang pertandingan melawan Manchester United sebagai peluang besar untuk menunjukkan bahwa Asia Tenggara juga memiliki kualitas tinggi dalam sepak bola. Ia berkomitmen membawa semangat kebersamaan dan kebanggaan regional ke atas lapangan.

Laga ini diharapkan tidak hanya menjadi hiburan bagi para penggemar, tetapi juga menjadi momen penting dalam meningkatkan eksposur dan reputasi sepak bola Asia Tenggara di kancah internasional.

Judul: Makin Panas! Matic Sebut Onana Kiper Terburuk dalam Sejarah Manchester United

Hubungan panas antara Nemanja Matic dan Andre Onana mencuri perhatian jelang laga perempat final Liga Eropa 2024/2025. Dalam konferensi pers, Matic yang kini membela Olympique Lyonnais melontarkan kritik pedas kepada Onana. Ia menyebut kiper asal Kamerun itu sebagai salah satu penjaga gawang terburuk yang pernah dimiliki Manchester United. Pernyataan tersebut merupakan respons atas komentar Onana sebelumnya yang mengklaim bahwa Manchester United jauh lebih baik daripada Lyon. Matic dengan tegas menyatakan bahwa hanya kiper legendaris seperti Van der Sar, Schmeichel, atau De Gea yang pantas menyampaikan komentar tersebut, bukan Onana.

Tak butuh waktu lama, Onana pun memberikan klarifikasi lewat unggahan di media sosial X. Ia menegaskan bahwa komentarnya tidak bermaksud meremehkan klub mana pun, termasuk Lyon. Onana juga menyebut bahwa dirinya hanya ingin fokus mempersiapkan pertandingan untuk membanggakan fans Manchester United. Ia pun menyindir balik dengan mengatakan bahwa dirinya telah meraih trofi bersama klub besar, sesuatu yang tidak semua orang bisa katakan.

Secara prestasi, Matic tercatat tampil sebanyak 128 kali untuk MU selama 2017–2022 dan pernah meraih trofi saat memperkuat Chelsea. Sementara Onana, sejak bergabung dengan MU dari Inter Milan pada 2023, telah memenangkan Piala FA dan mencatat 23 clean sheet dari 93 laga. Di tengah performa naik-turun MU musim ini, Liga Eropa kini jadi satu-satunya harapan mereka untuk mengamankan tiket ke Liga Champions.

Isco Usulkan Penggalangan Dana untuk Pertahankan Antony di Real Betis

Gelandang Real Betis, Isco, bercanda bahwa klubnya perlu melakukan penggalangan dana untuk memastikan Antony, pemain pinjaman dari Manchester United, tetap bertahan di Betis setidaknya untuk satu musim lagi. Isco mengungkapkan hal itu setelah melihat dampak positif yang dibawa Antony sejak bergabung dengan klub asal Spanyol tersebut. Meskipun kontrak pinjaman Antony tidak mencakup opsi pembelian, Betis berharap bisa mempertahankan pemain asal Brasil itu setelah tampil impresif dengan mencetak empat gol dan memberikan empat assist dalam 12 pertandingan.

Antony, yang sebelumnya menjalani masa sulit di Manchester United, telah menjadi sosok penting bagi Betis. Isco sendiri mengungkapkan kegembiraannya atas kontribusi besar yang diberikan Antony kepada tim, menyebut pemain 25 tahun itu sangat rendah hati dan bersemangat dalam membantu tim. Pelatih Manuel Pellegrini juga memuji Antony, menyebutnya sebagai pemain hebat yang telah menunjukkan kualitasnya setelah berjuang keras di United.

Meskipun tidak mencetak gol dalam laga derby melawan Sevilla, Antony tetap menunjukkan performa gemilang dan menarik perhatian penggemar Betis dengan selebrasi ikonik mengibarkan bendera klub. Dalam kesempatan tersebut, Antony menegaskan bahwa dirinya saat ini hanya fokus pada Betis dan merasa sangat bahagia berada di klub ini, mengaku telah menemukan kembali performa terbaiknya. Kemenangan Betis atas Sevilla menjadi kemenangan keenam berturut-turut mereka di LaLiga, dan memperkuat posisi mereka di peringkat keenam klasemen. Selanjutnya, mereka akan menghadapi Barcelona di laga yang sangat penting pada Sabtu mendatang.

Mason Mount Siap Tunjukkan Magisnya, Kata Ruben Amorim

Manajer Manchester United, Ruben Amorim, menaruh harapan besar pada Mason Mount dan yakin bahwa playmaker asal Inggris tersebut akan menjadi sosok penting bagi Setan Merah dalam beberapa musim ke depan. Meskipun sejauh ini Mount belum menunjukkan kontribusi maksimal akibat masalah cedera, Amorim tetap optimis bahwa sang pemain akan memberi dampak besar bagi tim.

Mason Mount, yang memasuki musim keduanya bersama Manchester United, bergabung dengan klub pada tahun 2023 setelah Setan Merah membayar harga yang cukup tinggi untuk merekrutnya dari Chelsea. Namun, meski ekspektasi tinggi menyertai kedatangannya, Mount kerap dihantam cedera yang membuat waktu bermainnya terbatas. Hal ini tentu saja menjadi kendala besar, mengingat potensinya yang besar.

Namun, Ruben Amorim tetap percaya pada kemampuan pemain berusia 24 tahun ini. Dalam wawancaranya dengan MUTV, Amorim menegaskan, “Saya sudah menyatakan bahwa saya sangat mencintai Mason Mount, dan saya paham betul apa yang dia rasakan saat ini.” Meski Mount menghadapi kesulitan dengan kondisinya, Amorim yakin bahwa ketika ia fit, pemain ini akan menjadi pembeda yang sangat dibutuhkan Manchester United.

Talenta Besar yang Harus Dimanfaatkan

Amorim lebih lanjut menjelaskan bahwa Mason Mount memiliki bakat yang luar biasa, dan dia percaya bahwa jika Mount dapat menjaga kebugarannya, ia akan cocok dengan filosofi permainan yang diterapkan oleh manajer asal Portugal tersebut. “Kami sangat membutuhkan pemain dengan kualitas seperti dia dalam tim. Dia sudah memiliki pengalaman memenangkan trofi Eropa, dan itu menunjukkan kualitasnya,” ujar Amorim.

Mason Mount, yang dikenal dengan kreativitas dan kemampuannya untuk mengatur ritme permainan, diharapkan bisa memberi kontribusi lebih bagi Manchester United. Amorim mengakui bahwa meskipun saat ini Mount belum maksimal, ia yakin bahwa di masa depan, sang pemain akan memberikan perbedaan signifikan bagi tim.

Fokus Menjaga Kondisi Fisik Mount

Amorim juga menyebutkan bahwa menjaga kondisi fisik Mount menjadi prioritas utama bagi Manchester United. “Mount sudah melakukan segalanya dengan benar. Dari segi pola makan hingga aspek fisik, ia sangat disiplin. Namun, mungkin ada kalanya dia terlalu memikirkan banyak hal, yang mengganggu fokusnya,” kata Amorim.

Dengan berbagai masalah cedera yang melanda tim, Amorim dan staf pelatih Manchester United berkomitmen untuk menjaga Mount tetap fit sepanjang musim. “Kami memberikan dukungan penuh kepada Mason dan memastikan bahwa ia bisa kembali ke performa terbaiknya,” tambah Amorim.

Kembalinya Mount di Akhir Pekan

Kabar baik bagi para penggemar Manchester United adalah bahwa Mason Mount dipastikan akan kembali bermain pada akhir pekan ini. Ruben Amorim mengonfirmasi bahwa Mount akan diberikan kesempatan untuk tampil selama 5 hingga 10 menit pada pertandingan melawan Leicester City.

Keputusan ini menunjukkan bahwa manajer percaya bahwa Mount bisa segera kembali memberikan dampaknya di lapangan. Meski waktu bermainnya terbatas, kembalinya Mount ke tim diharapkan bisa menjadi langkah awal bagi pemulihan penuh dan kontribusi besar bagi Manchester United di sisa musim ini.

Dengan potensi yang dimiliki, tidak diragukan lagi bahwa Mason Mount dapat menjadi pemain kunci yang akan membawa Manchester United meraih kesuksesan. Harapan besar pun kini diletakkan pada bahunya, dan waktu akan membuktikan apakah ia dapat memenuhi ekspektasi tersebut.

Rekor Baru! Arteta Capai 200 Laga di EPL Saat Hadapi MU

Pertandingan menghadapi Manchester United selalu menjadi laga yang dinanti, tetapi duel di Old Trafford akhir pekan ini memiliki makna lebih dalam bagi Mikel Arteta. Manajer Arsenal tersebut akan menorehkan catatan spesial dengan mencapai 200 pertandingan di Premier League, menjadikannya pelatih ke-13 yang mencapai tonggak ini bersama satu klub.

Sejak pertama kali menangani Arsenal pada Desember 2019, Arteta telah mengoleksi 118 kemenangan di Premier League. Pencapaian ini menjadikannya salah satu pelatih dengan awal terbaik dalam sejarah kompetisi. Bahkan, dalam catatan 200 laga pertamanya, Arteta unggul atas Arsène Wenger dalam jumlah kemenangan, membuktikan efektivitas strateginya dalam membangun kembali Arsenal sebagai tim papan atas.

Catatan Gemilang Mikel Arteta di Arsenal

Debut Arteta sebagai pelatih Arsenal terjadi dalam pertandingan melawan Bournemouth. Sejak saat itu, ia membawa perubahan signifikan dalam performa tim. Dari total 199 laga Premier League yang telah dijalani, hanya Pep Guardiola yang berhasil meraih lebih banyak kemenangan dan poin dibanding Arteta dalam periode yang sama.

Bahkan, Arteta mencatatkan rekor lebih baik dibanding George Graham, salah satu pelatih legendaris Arsenal, yang hanya meraih 103 kemenangan dalam 200 pertandingan liga pertamanya. Konsistensi yang ditunjukkan Arteta menjadikannya salah satu manajer paling sukses di era modern Arsenal.

Pelatih Spanyol dengan Rekor Cemerlang di Premier League

Di antara para manajer asal Spanyol yang pernah berkarier di Premier League, Arteta kini berada di posisi keempat dalam jumlah pertandingan yang telah dijalani. Dalam hal poin per pertandingan, ia hanya kalah dari Pep Guardiola, yang telah mendominasi liga bersama Manchester City.

Keberhasilan Arteta membawa Arsenal bersaing di papan atas membuktikan kemampuannya sebagai pelatih kelas dunia. Dengan hampir 200 laga di Premier League, ia semakin matang dalam merancang strategi dan mengembangkan tim yang solid serta kompetitif.

Dominasi Arteta Saat Melawan Manchester United

Rekor Arteta saat menghadapi Manchester United juga sangat impresif. Dari 10 pertemuan di Premier League, ia berhasil mengamankan tujuh kemenangan, menjadikannya salah satu manajer dengan persentase kemenangan tertinggi melawan Setan Merah dalam sejarah kompetisi.

Jika mampu meraih kemenangan lagi di Old Trafford, Arteta akan mencetak rekor sebagai pelatih Arsenal pertama sejak Terry Neill yang sukses memenangkan dua laga beruntun di markas Manchester United. Sebuah pencapaian yang akan semakin mengukuhkan namanya dalam sejarah klub.

Laga ini bukan sekadar pertarungan penting dalam perburuan gelar, tetapi juga kesempatan bagi Arteta untuk mempertegas statusnya sebagai salah satu pelatih terbaik di Premier League saat ini. Apakah Arsenal akan kembali berjaya di Old Trafford? Semua akan terjawab di pertandingan nanti.