Tag Archives: Garuda Muda

https://beritabola.it.com

Garuda Muda Terhenti di Jeddah, Korea Utara Hantam Indonesia dengan Enam Gol Tanpa Balas

Langkah Timnas Indonesia U-17 harus terhenti di perempat final Piala Asia U-17 2025 usai menelan kekalahan telak 0-6 dari Korea Utara di Stadion King Abdullah Sport City Hall, Jeddah, pada Senin malam. Pertandingan berlangsung dengan tempo lambat di awal, namun Korea Utara berhasil membuka keunggulan pada menit keenam lewat gol Choe Song Hun yang menyambut bola dari sepak pojok tanpa kawalan di dalam kotak penalti.

Indonesia sempat berusaha membalas lewat sejumlah peluang dari Evandra Florasta dan Daniel Alfredo, namun upaya tersebut belum membuahkan hasil. Kim Yu Jin menambah keunggulan Korea Utara pada menit ke-18 setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang. Setelah unggul dua gol, Korea Utara mulai memperlambat tempo untuk mengontrol permainan, sementara Indonesia kesulitan menembus pertahanan lawan dan hanya sesekali menyerang balik.

Memasuki babak kedua, gawang Indonesia kembali kebobolan di menit ke-47 melalui gol Ri Kyong Bong. Sepuluh menit kemudian, Korea Utara mendapatkan hadiah penalti setelah tembakan Kim Tae Guk mengenai tangan Putu Panji. Eksekusi dilakukan langsung oleh Kim dan sukses menambah keunggulan menjadi 4-0. Gol kelima datang dari aksi solo run impresif Ri Kang Rim yang melewati lima pemain sebelum mencetak gol ke sisi kiri gawang.

Indonesia sempat mencoba mencetak gol hiburan melalui Zahaby Gholy, tetapi tidak membuahkan hasil. Korea Utara menutup kemenangan mereka dengan gol keenam yang dicetak Pak Ju Won pada menit ke-76 melalui tendangan dari dalam kotak penalti. Kekalahan ini membuat Indonesia tersingkir, sementara Korea Utara melaju ke semifinal untuk menghadapi Uzbekistan pada 17 April mendatang.

Garuda Muda Siap Tempur, Nova Arianto Antisipasi Adu Penalti Lawan Korea Utara

Timnas Indonesia U17 bersiap menjalani laga krusial menghadapi Korea Utara di babak perempat final Piala Asia U17 2025, yang digelar malam ini, Senin (14/4/2025) pukul 21.00 WIB di King Abdullah Sport City Stadium. Pertandingan ini diprediksi akan berlangsung sengit mengingat performa apik yang ditunjukkan kedua tim di babak penyisihan grup.

Skuad Garuda Muda tampil gemilang sebagai juara Grup C setelah menyapu bersih tiga laga dengan kemenangan. Sementara itu, Korea Utara lolos ke perempat final sebagai runner-up Grup D dengan satu kemenangan dan dua hasil imbang. Dengan kekuatan yang seimbang, laga ini pun berpotensi berlanjut hingga babak adu penalti.

Menanggapi kemungkinan tersebut, pelatih Timnas U17, Nova Arianto, mengungkapkan bahwa timnya sudah mempersiapkan segala skenario termasuk latihan penalti secara intensif sejak kemarin dan akan kembali melakukannya hari ini. Hal ini menjadi bagian penting dari strategi menghadapi laga hidup-mati melawan wakil dari Asia Timur itu.

Nova juga mengakui bahwa usai laga terakhir kontra Afghanistan, ia telah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap performa anak asuhnya, terutama dalam hal pengambilan keputusan dan akurasi umpan. Ia berharap dalam laga malam ini, para pemain bisa memperbaiki aspek tersebut dan tampil lebih tenang serta efektif di lapangan.

Meskipun Korea Utara dikenal sebagai tim tangguh di turnamen ini, Nova menegaskan agar pemainnya tidak gentar. Ia optimistis dengan semangat dan kerja keras, Garuda Muda bisa memberikan perlawanan terbaik.

Strategi Mengejutkan Nova Arianto Bawa Timnas U17 Raih Kemenangan Dramatis

Pelatih Timnas Indonesia U17, Nova Arianto, mengambil langkah tak terduga dengan menurunkan pemain lapis kedua saat menghadapi Afghanistan dalam laga terakhir fase grup Piala Asia U17 2025. Pertandingan yang digelar di Prince Abdullah Faisal Stadium pada Jumat dini hari tersebut berakhir dengan kemenangan 2-0 bagi tim Garuda Muda. Gol kemenangan dicetak oleh Fadly Alberto dan Zahaby Gholy di masa tambahan waktu, yakni menit ke-90+4 dan 90+5.

Langkah Nova mencadangkan pemain inti seperti Zahaby, Fadly, dan Evandra Florasta pada babak pertama sempat membuat tim kesulitan. Namun, pergantian pemain di babak kedua terbukti krusial dan membawa hasil maksimal. Nova mengungkapkan bahwa keputusan tersebut diambil demi melihat potensi pemain yang jarang tampil, sebagai bagian dari persiapan jangka panjang menuju Piala Dunia U17 2025.

Nova juga menyebutkan bahwa para pemain telah mendapat pengalaman berharga dengan menghadapi lawan yang memiliki karakter permainan berbeda di fase grup. Ia berharap pelajaran ini dapat membantu para pemain lebih siap menghadapi tantangan yang lebih besar ke depan. Saat ini, Timnas U17 masih menunggu kepastian calon lawan di babak 8 besar, dengan Korea Utara, Oman, dan Tajikistan masih bersaing ketat di grup D. Hasil pertandingan terakhir akan menentukan siapa yang akan dihadapi Garuda Muda dalam laga berikutnya.

Fokus Tiada Henti: Nova Arianto Ingin Timnas U-17 Tetap Tancap Gas Meski Sudah Lolos Piala Dunia

Pelatih tim nasional Indonesia U-17, Nova Arianto, menegaskan pentingnya menjaga fokus dan konsistensi permainan meskipun skuad Garuda Muda telah memastikan tiket ke babak perempat final Piala Asia U-17 2025 dan mengamankan tempat di putaran final Piala Dunia U-17 2025. Ia mengingatkan bahwa perjuangan tim belum berakhir, dan seluruh pemain diminta untuk tetap menjalani setiap pertandingan dengan semangat yang sama seperti awal turnamen.

Nova mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian tim sejauh ini, namun ia menekankan bahwa tujuan utama bukan hanya sekadar lolos, melainkan tetap memberikan penampilan terbaik di setiap laga. Menurutnya, euforia kelolosan harus segera ditinggalkan agar tidak mengganggu fokus tim jelang laga terakhir fase grup melawan Afganistan. Ia juga mengingatkan para pemain untuk tidak meremehkan lawan mana pun dan tetap menjaga mentalitas bertanding secara profesional.

Indonesia saat ini memimpin Grup C dengan enam poin hasil dari dua kemenangan penting melawan Korea Selatan dan Yaman. Meski telah lolos, laga melawan Afganistan pada Jumat (11/4) dini hari WIB tetap dianggap penting oleh Nova. Ia menyatakan tidak akan mengubah formasi dasar tim yang tetap mengandalkan skema 3-4-3, namun akan menyesuaikan pendekatan permainan sesuai karakteristik lawan.

Dengan pendekatan matang dan disiplin tinggi, Nova berharap skuad muda Indonesia bisa kembali menampilkan performa maksimal dan menutup fase grup dengan hasil sempurna.

Goly dan Fadly Antar Garuda Muda Unggul atas Yaman di Babak Pertama

Timnas U-17 Indonesia menampilkan permainan gemilang saat berjumpa Yaman dalam lanjutan penyisihan Grup C Piala Asia U-17 2025 yang digelar di Stadion Prince Abdullah Al Faisal Sport City, Jeddah, Arab Saudi, pada Senin malam WIB. Skuad muda asuhan pelatih Nova Arianto bermain penuh percaya diri dan berhasil mengakhiri babak pertama dengan keunggulan 2-0.

Sejak menit awal, Garuda Muda tampil agresif dan langsung menekan pertahanan lawan. Namun, barisan belakang Yaman yang cukup disiplin membuat para penyerang Indonesia kesulitan menciptakan peluang bersih. Kebuntuan akhirnya pecah di menit ke-15 ketika Zahaby Gholy melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti usai bola liar mengarah padanya. Sepakan tersebut meluncur deras ke pojok gawang dan tak mampu dibendung oleh kiper Yaman, Wessam Al Asbahi.

Hanya sembilan menit berselang, Indonesia kembali mencetak gol kedua. Umpan silang matang dari sisi lapangan mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Fadly Alberto yang lolos dari penjagaan bek lawan. Ia dengan mudah menyentuh bola dan mengarahkannya ke gawang Yaman, membuat Indonesia menjauh dengan skor 2-0.

Unggul dua gol tidak membuat Indonesia mengendurkan serangan. Mereka tetap bermain menekan dan menguasai bola dengan rapi. Sebaliknya, Yaman terlihat kesulitan membangun serangan lantaran umpan-umpan mereka sering kali dipotong oleh lini tengah Indonesia. Skor 2-0 pun bertahan hingga turun minum.

Frank van Kempen Dinilai Bisa Angkat Performa Timnas Indonesia, Ini Faktanya

Timnas Indonesia U-23 berpotensi semakin kuat dengan kehadiran Frank van Kempen dalam tim kepelatihan. Media Belanda Soccernews menyoroti bahwa ada beberapa alasan mengapa kehadiran Van Kempen bisa membawa dampak positif bagi perkembangan Garuda Muda.

Dukungan Baru dalam Tim Kepelatihan

Timnas Indonesia U-23 dikabarkan akan mendapatkan tambahan tenaga dalam jajaran staf pelatih. Frank van Kempen disebut-sebut akan menjadi asisten dari Gerald Vanenburg, yang telah ditunjuk sebagai pelatih kepala.

Meskipun PSSI belum secara resmi mengonfirmasi perekrutan Van Kempen, Ketua Umum PSSI Erick Thohir tidak membantah rumor yang berkembang. Langkah ini sejalan dengan strategi PSSI yang tidak hanya memperkuat tim senior, tetapi juga melakukan perombakan besar-besaran di level U-23.

Van Kempen sendiri bukan sosok sembarangan di dunia kepelatihan. Pelatih asal Belanda kelahiran 6 Januari 1972 ini memiliki pengalaman panjang di sepak bola Eropa. Ia mengawali kariernya sebagai pelatih di Roda JC U-19 pada 2007, lalu terus menanjak dengan menangani Helmond U-21, menjadi asisten pelatih di Helmond Sport, serta bekerja sebagai video analis di PSV Eindhoven.

Media Soccernews mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor utama yang membuat Van Kempen berpotensi membawa Timnas Indonesia U-23 ke level yang lebih tinggi.

1. Kombinasi Pelatih Berkualitas

Kehadiran Van Kempen akan semakin memperkuat tim kepelatihan Timnas Indonesia, yang kini semakin kental dengan nuansa Belanda. Selain Gerald Vanenburg, sebelumnya PSSI telah menunjuk beberapa figur penting dari Belanda, termasuk Patrick Kluivert sebagai pelatih utama.

Selain itu, Timnas Indonesia juga diperkuat oleh kehadiran Jordi Cruyff, putra legenda sepak bola Belanda, yang telah ditunjuk sebagai penasihat teknis. Nama lain yang juga bergabung adalah Denny Landzaat dan Alex Pastoor, dua mantan pemain profesional yang kini berperan dalam mengembangkan strategi dan taktik tim.

Menurut Soccernews, Van Kempen memiliki pengalaman luas dalam menangani pemain muda dan memahami aspek teknis permainan dengan sangat baik.

“Van Kempen telah mengumpulkan pengalaman kepelatihan yang signifikan selama bertahun-tahun. Ia pernah menangani pemain muda di Roda JC dan menunjukkan bahwa ia mampu mengembangkan potensi pemain dengan baik,” tulis Soccernews.nl.

2. Proyek Ambisius Menuju Olimpiade 2028

Kedatangan Van Kempen ke Timnas Indonesia bukan hanya untuk membantu tim dalam jangka pendek. Ia diyakini memiliki ambisi lebih besar, yakni membawa Garuda Muda menuju Olimpiade 2028 di Los Angeles.

Tentu saja, perjalanan ke Olimpiade bukan hal yang mudah. Namun, dengan talenta-talenta muda yang dimiliki Indonesia, peluang itu tetap terbuka.

Sebelum menatap Olimpiade, tantangan terdekat bagi duet Vanenburg-Van Kempen adalah membawa Indonesia U-23 lolos ke Piala Asia yang akan digelar tahun depan. Lawan-lawan yang dihadapi cukup tangguh, tetapi dengan kombinasi strategi yang tepat, Indonesia bisa bersaing di level yang lebih tinggi.

Selain itu, Timnas Indonesia juga mendapat keuntungan dengan hadirnya pemain naturalisasi seperti Thom Haye, gelandang berbakat yang kini bermain untuk Almere City FC di Eredivisie.

3. Mimpi Besar Menuju Piala Dunia 2026

Selain target jangka panjang ke Olimpiade, Van Kempen juga bisa memainkan peran penting dalam mewujudkan impian Indonesia tampil di Piala Dunia 2026.

Beberapa negara sebelumnya pernah menciptakan kejutan dengan bantuan pelatih asing. Contohnya, Guus Hiddink yang sukses membawa Korea Selatan hingga ke semifinal Piala Dunia 2002.

Meskipun Van Kempen belum memiliki pencapaian sebesar itu, bukan tidak mungkin ia akan menjadi bagian dari sejarah besar bagi sepak bola Indonesia.

“Keajaiban bisa terjadi, baik di Indonesia maupun di tempat lain,” tulis Soccernews, menutup artikel mereka.

Dengan kombinasi kepelatihan yang solid dan ambisi besar dari PSSI, masa depan Timnas Indonesia terlihat semakin cerah. Kini, tantangan terbesar adalah bagaimana mengoptimalkan strategi dan mengasah talenta muda untuk bersaing di level internasional.